Hai guys… apa sih yang kalian tahu tentang
HIV/AIDS?
Nama penyakit? Ya, itu pasti.. :D tapi,
banyak diantara kalian yang takut sekali jika berteman dengan seseorang yang
sudah pasti terkena HIV/AIDS kan? Karena kalian juga takut tertular juga dengan
penyakit yang belum diketahui obatnya ini, dan terbilang telah menelan banyak
korban dalam kasus ini. Tenang...sebenarnya kalian tidak harus menjauhi teman
kalian yang terkena HIV/AIDS ini,, berikut penjelasan mengenai HIV/AIDS..
Apa sih HIV/AIDS itu?
Apa sih HIV/AIDS itu?
AIDS adalah
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Akibatnya tubuh menjadi rentang terhadap penyakit.
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Akibatnya tubuh menjadi rentang terhadap penyakit.
Sejarah & Data HIV/AIDS
Tidak diketahui persis darimana dan kapan
tepatnya HIV/AIDS muncul.
berdasarkan pemeriksaan, darah tertua yang terinveksi HIV di Amerika tahun 1969, dan di Afrika tahun 1959. Tetapi, semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertama AIDS adalah laporan Gottlitb dkk di Lost Angeles pada 5 Juni 1981.
Akhir
1970-an, diperkirakan HIV sudah menyebar luas di daerah sub sahara Afrika. Di
Indonesia sendiri penemuan kasus HIV/AIDS diperkirakan baru diketahui pada
1987, yaitu pada seorang turis asal Belanda.berdasarkan pemeriksaan, darah tertua yang terinveksi HIV di Amerika tahun 1969, dan di Afrika tahun 1959. Tetapi, semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertama AIDS adalah laporan Gottlitb dkk di Lost Angeles pada 5 Juni 1981.
Pada 15 April 1987 kasus AIDS di Indonesia pertama kali ditemukan. Seorang wisatawan berusia 44 tahun asal Belanda, Edward Hop, meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki asing itu disebabkan AIDS.
Kita mulai dengan melihat data 35
negara yang angka penderita HIV/AIDSnya tertinggi di dunia versi CIA Factbook
2011:
Tabel 35
Negara Dengan Angka Penderita HIV/AIDS Tertinggi
Sumber : Diformulasi ulang dari CIA World Factbook, 2011 dan
Indonesia ternyata berada di urutan
ke 21 dengan angka penderita HIV/AIDS sebanyak 270 ribu jiwa. Ini belum
seberapa, jika kita menggunakan data terbaru yang dirilis UNAIDS dalam global
report 2012, Indonesia berada di urutan ke 13 dengan 380 ribu penderita,
berikut tabel 20 negara dengan penderita HIV/AIDS tertinggi versi UNAIDS :
Diolah dari : UNAIDS
Report on the Global AIDS Endemic, 2012
Tahap terinfeksi HIV/AIDS
Kerusakan progresif pada sistem kekebalan tubuh menyebabkan orang dengan HIV/AIDS (Odha) amat rentan dan mudah terjangkit bermacam-macam penyakit.
Serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun lama-kelamaan akan menyebabkan pasien sakit parah, bahkan meninggal.
Oleh karena penyakit yang menyerang bervariasi, AIDS kurang tepat jika disebut penyakit. Definisi yang benar adalah sindrom atau kumpulan gejala penyakit.
Gejala infeksi HIV pada awalnya sulit dikenali, karena seringkali mirip penyakit ringan sehari-hari seperti flu dan diare sehingga penderita tampak sehat, yang kadang disebut sebagai “periode jendela”.
Kadang-kadang dalam enam minggu pertama setelah kontak penularan timbul gejala tidak khas berupa demam, rasa letih, sakit sendi, sakit saat menelan dan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah telinga, ketiak dan selangkangan.Gejala ini biasanya sembuh sendiri dan sampai 4-5 tahun mungkin tidak muncul lagi.
Pada tahun ke-5 atau ke-6, tergantung masing-masing penderita, mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut dan pembengkakan di daerah kelenjar getah bening.
Kemudian tahap lebih lanjut akan terjadi penurunan berat badan secara cepat (> 10 persen), diare terus-menerus lebih dari satu bulan disertai panas badan yang hilang timbul atau terus menerus.
Dalam masa sekitar tiga bulan setelah tertular, tubuh penderita belum membentuk antibodi secara sempurna, sehingga tes darah tidak memperlihatkan orang itu telah tertular HIV. Masa tiga bulan itu sering disebut dengan “masa jendela”.
Jika tes darah sudah menunjukkan adanya anti bodi HIV dalam darah, artinya positif HIV, penderita memasuki masa tanpa gejala (5-7 tahun).
Tapi, pada masa ini tidak timbul gejala yang menunjukkan orang itu menderita AIDS, atau dia tetap tampak sehat.
Hingga kemudian, penderita memasuki masa dengan gejala yang sering disebut masa sebagai penderita AIDS. Gejala AIDS sudah timbul dan biasanya penderita dapat bertahan enam bulan sampai dua tahun dan kemudian meninggal.
HIV/AIDS jelas berbahaya untuk meenginfeksi seseorang, karena gejala yang muncul baru diketahui penderita setelah 2-10 tahun terinfeksi HIV.
Disaat itulah sangat dimungkinkan, penularan terhadap orang lain -setiap orang dapat tertular HIV/AIDS. Padahal, belum ada vaksin dan obat penyembuhnya.
Sangat disarankan memeriksa darah untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap HIV yang berarti ada HIV di dalam tubuh -biasanya dilakukan dengan cara Elisa Reaktif sebanyak dua kali. Bila hasilnya positif, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan Western Blot atau Immunofluorensensi untuk memastikan adanya HIV di dalam tubuh.
Tentu saja saran ini sangat berlaku bagi seseorang yang mempunyai perilaku berisiko tinggi, seperti sering berganti-ganti pasangan seks dan pecandu narkotika suntikan, mendapati gejala penyakit yang khas karena infeksi HIV, menderita penyakit yang memerlukan transfusi darah terus-menerus seperti hemophili dan sering berhubungan dengan cairan tubuh manusia.
Cara
HIV/AIDS menyerang..!!
HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang disebut “sel T-4″ atau disebut juga “sel CD-4″.
Penularan HIV terjadi kalau ada pencampuran cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti:
Ø
Hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV
Ø
Jarum suntik dan alat-alat penusuk (tato,
tindik dan cukur) yang tercemar HIV.
Ø
Transfusi darah atau produk darah yang
mengandung HIV, dan
Ø
Ibu hamil yang mengidap HIV kepada janin
atau bayinya
Hal-hal yang tidak berpotensi menularkan HIV adalah melalui:
Ø
Hubungab social, misalnya bersalaman, cium pipi,
batuk/bersin, menggunakan telepon umum/kloset umum, dan tempat duduk yang sama
dengan pengidap HIV/AIDS
Ø
Berenang di kolam renang umum
Ø
Menggunakan alat makan/minum yang sama
Ø
Tinggal serumah dengan penderita HIV, kecuali
melakukan hubungan seks, dan
Ø
Gigitan nyamuk
Tapi
lantaran masih terbatasnya informasi yang didapat masyarakat Indonesia tentang
penyakit ini, banyak banyak penderita HIV/AIDS yang dikucilkan dari
lingkungannya. Padahal kita masih bisa berteman akrab dengan pengidap HIV/AIDS,
karena sebenarnya semua bibt penyakit punya karakteristik, kekuatan dan
kelemahan masing-masing.
Sebagai
contoh anatara lain:
1.
HIV
hanya bisa hidup dalam sel tertentu dalam tubuh manusia yang hidup. Diluar
tubuh manusia ia akan segera mati, mana ada virus HIV merayap-rayap di lantai
atau perabotan rumah tangga dan pakaian.
2.
Bakteri
kolera bisa hidup di air, sehingga kita harus selalu minum air yang sudah
dimasak sampai mendidih. Bayangkan orang yang belum tahu HIV sama saja dengan
bakteri Kolera, bisa hidup di air sehingga tidak mau meminum minuman yang sama
dengan penderita HIV
3.
HIV
tidak ada di dahak manusia. Seandainya ada orang dengan HIV+ batuk atau bersin
di hadapan kita, tenang saja tidak usah khawatir. Kecuali ia sakit Flu atau TB,
bisa menular ke kita
4.
HIV
tidak ada di keringat manusia, air mata, apalagi menempel di kulit
5.
HIV
tidak di tularkan melalui gigitan nyamuk. Di daerah epidermis nyamuk, tidak ada
peningkatan prevalensi pengidap HIV AIDS. HIV hanya hidup sebentar diluar tubuh
manusia. Keburu mati sebelum sempat replikasi, apalagi dalam tubuh nyamuk tidak
ada sel CD4 yang menjadi “jujugan” HIV seperti dalam tubuh manusia
6.
Virus
AIDS tidak ada di tinja maupun di air seni(kencing) pengidap HIV. Jadi WC umum
yang paling bau sekalipun aman dari virus ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar