Pengertian biologi,Jenis-jenis Biologi,Perana mikroorganisme pada Bioteknologi,Penerapan Bioteknologi dalam berbagai bidang,Dampak positif dan negatif Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Saat ini,
bioteknologi dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit pada seseorang secara
dini. Bioteknologi dibagi menjadi dua macam, yaitu bioteknologi sederhana
(konvensional) dan bioteknologi modern.
Dalam bioteknologi, manusia
memanfaatkan sel hewan dan sel tumbuhan atau mikroorganisme, misalnya
jamur, bakteri, dan kapang. Penerapan bioteknologi didukung oleh berbagai ilmu, seperti mikrobiologi (cabang biologi yang mempelajari mikroba atau jasad renik), biologi sel (mempelajari sel), genetika (cabang biologi yang mempelajari sifat-sifat keturunan), dan biokimia (cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek kimia pada makhluk hidup).
jamur, bakteri, dan kapang. Penerapan bioteknologi didukung oleh berbagai ilmu, seperti mikrobiologi (cabang biologi yang mempelajari mikroba atau jasad renik), biologi sel (mempelajari sel), genetika (cabang biologi yang mempelajari sifat-sifat keturunan), dan biokimia (cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek kimia pada makhluk hidup).
1.
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan
bioteknologi yang menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu
senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum
menggunakan enzim.
Ciri-ciri bioteknologi konvensional
adalah:
- Dikenal sejak awal peradaban manusia.
- Menggunakan secara langsung hasil yang diproduksi
organisme atau mikroorganisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan
tertentu yang bermanfaat bagi manusia.
- Peralatan yang digunakan sederhana.
- Pemanfaatan mikroorganisme terbatas.
2.
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi modern berdasarkan
pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik
pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan
secara genetik. Sedangkan, rekayasa biokimia seperti penggunaan tangki reaktor
untuk pertumbuhan mikroorganisme untuk proses biologis tertentu supaya tidak
terkontaminasi mikroorganisme lain.
Ciri-ciri bioteknologi modern
adalah:
- Mulai berkembang sejak ditemukan DNA.
- Organisme atau mikroorganisme digunakan untuk
memperbaiki serta meningkatkan kinerja genetik suatu organisme yang
bermanfaat bagi manusia.
- Peralatan yang digunakan sudah modern.
- Pemanfaatan mikroorganisme ditambah dengan teknologi modern
Bioteknologi memiliki beberapa jenis
atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:
Bir, salah
satu produk bioteknologi putih konvensional.
- Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari
aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya
meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif,
diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan
organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk
pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik
dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang
normal.
- Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri
seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi
terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri
dan khamir/ragi,
enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk
memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching)
minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan,
dan pembuatan bir dengan khamir.
- Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian
dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih
tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.
Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan
sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya
kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil
antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan
senyawa asing (antigen).
- Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.
Rekayasa
genetika adalah prosedur dasar dalam
menghasilkan suatu produk bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika
melakukan modifikasi pada mahluk hidup melalui transfer gen dari suatu
organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi:
- Isolasi gen.
- Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih
baik.
- Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.
- Membentuk produk organisme transgenik.
Prosedur pembentukan organisme transgenic
ada dua, yaitu:
- Melalui proses introduksi gen
- Melalui proses mutagenesis
Proses
introduksi gen
Beberapa langkah dasar proses
introduksi gen adalalah:
- Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai
dengan penanda yang spesifik
- Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke
jaringan
- Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan
- Uji coba kultur tersebut di lapangan
Aplikasi
di Bidang Medis
Aplikasi dari bioteknologi medis
sudah berlangsung lama, sebagai contoh 100 tahun lalu lintah umum digunakan
untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot darah pasien
bloodletting| bloodletting. Hal ini dipercaya dapat menghilangkan darah yang
sudah terjangkit penyakit. Pada zaman sekarang, lintah ditemukan memiliki enzim
pada kelenjar salivanya yang dapat menghancurkan gumpalan darah yang bila tidak
dihancurkan dapat menyebabkan strok dan serangan jantung. Selain contoh
tersebut, terdapat banyak aplikasi bioteknologi di bidang medis sebagai
berikut.
Sel
Punca
Sel punca adalah jenis sel khusus
dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan dalam saat yang bersamaan
membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi Terapeutik Sel Stem Embrionik pada
Berbagai Penyakit Degeneratif. Dalam Cermin Dunia Kedokteran, meskipun
kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati telah terbentuk khusus
untuk memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada dalam keadaan tidak
terdiferensiasi sampai ada sinyal tertentu yang mengarahkannya berdiferensiasi
menjadi sel jenis tertentu. Kemampuannya untuk berproliferasi bersamaan dengan
kemampuannya berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu inilah yang membuatnya
unik . Karakteristik biologis dan diferensiasi stem cell fokus pada mesenchymal
stem cell. Cermin Dunia Kedokteran
Aplikasi dari sel punca diantaranya
adalah pengobatan infark jantung yaitu menggunakan sel punca yang berasal dari
sumsum tulang untuk mengganti sel-sel pembuluh yang rusak (neovaskularisasi).
Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit degeneratif.
Cermin Dunia Kedokteran . Selain itu, sel punca diduga dapat digunakan untuk
pengobatan diabetes tipe I dengan cara mengganti sel pankreas yang sudah rusak
dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca. Hal ini dilakukan untuk
menghindari reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti pada transplantasi
pankreas dari binatang.
Penerapan bioteknologi dalam
kehidupan, biasanya menggunakan mikroorganisme. Mikroorganisme memiliki peranan
yang sangat penting dalam pengembangan bioteknologi di berbagai bidang
kehidupan. Peranan mikroorganisme dalam berteknologi adalah sebagai berikut.
1.
Penghasil Makanan atau Minuman
Mikroorganisme dapat dimanfaatkan
untuk membuat tempe, oncom, makanan, tuak, cuka, dan kecap. Saat ini, pembuatan
bahan makanan tersebut dikembangkan secara ilmiah dengan menggunakan teknologi
yang lebih maju sehingga menghasilkan produk yang berkualitas, seperti bir,
anggur, yoghurt, roti, keju, dan nata de coco. Proses pembuatan tempe masih
perlu ditingkatkan dengan berbagai penelitian karena tempe memiliki kandungan
zat gizi tinggi, terutama protein nabati dan memiliki beberapa khasiat antara
lain menurunkan kolesterol darah.
Beberapa jamur juga dapat digunakan
menghasilkan zat warna, misalnya jamur Neurospora sitophila sebagai
penghasil warna merah dan orange, digunakan untuk membuat oncom. Bahan pewarna
yang alami untuk makanan lebih aman dibandingkan pewarna sintetik karena pada
umumnya pewarna sintetik dapat menyebabkan keracunan.
2.
Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)
Mikroorganisme, seperti ganggang,
jamur, maupun bakteri, dapat menghasilkan protein. Protein ini berada di dalam
sel, bukan merupakan bahan yang disekresikan oleh sel.
a.
Kelebihan PST
PST sangat menguntungkan karena
dapat digunakan sebagai sumber protein. Hal ini disebabkan karena:
- Secara umum, organisme dapat membelah diri dengan
cepat.
- Tidak memerlukan lahan yang terlalu luas.
- Dapat hidup di tempat limbah buangan, seperti selulosa,
limbah minyak bumi, atau limbah organik yang lain.
- Mikroorganisme fotosintetik seperti ganggang dapat
memanfaatkan energi cahaya untuk digunakan sebagai penghasil PST.
Contoh protein sel tunggal
adalah Spirulina dan Chorella.
b.
Kekurangan PST
Ada beberapa kekurangan PST, antara
lain:
- PST mempunyai dinding sel yang terdiri atas selulosa,
khususnya ganggang, sedangkan manusia tidak dapat mencerna selulosa.
- PST yang dihasilkan kurang menarik, seperti jeli.
- Kandungan asam nukleat (DNA dan RNA) dari PST
cukup tinggi dan sulit dicerna serta dapat menimbulkan asam urat.
3.
Penghasil Zat-Zat Organik
Beberapa mikroorganisme dapat
menghasilkan zat-zat organik, seperti etanol, asam cuka, asam sitrat, aseton,
dan gliserol. Zat-zat organik itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
misalnya sebagai bahan minuman.
Untuk menghasilkan etanol (alkohol)
dibutuhkan sel-sel ragi dengan bahan baku karbohidrat, seperti singkong dan
beras. Adapun proses pembuatannya sering disebut dengan istilah fermentasi
(proses peragian). Proses ini berlangsung secara anaerobik dan menghasilkan
karbon dioksida dalam bentuk gelembung udara.
4. Penghasil Obat
Berbagai macam mikroorganisme
bermanfaat sebagai penghasil obat-obatan,
contohnya Penicillium menghasilkan zat antibiotik yang mematikan
mikroorganisme lain, disebut penisilin. Penisilin sangat penting karena dapat
memberantas berbagai penyakit infeksi. Namun, ada beberapa jenis bakteri yang
kebal terhadap penisilin karena dapat menghasilkan enzim yang dapat menghambat
kerja penisilin.
5.
Pemisahan Logam dari Bijihnya
Bakteri kemolitotrof merupakan salah
satu bakteri yang mampu memisahkan logam dari bijihnya. Bakteri ini hidup dari
zat-zat anorganik, seperti besi dan belerang, dan memperoleh energi dari
pemecahan bahan kimia tersebut. Energi tersebut digunakan untuk sintesis
karbon dioksida dan air menjadi zat-zat organik. Proses sintesis ini dikenal
dengan sebutan kemosintesis. Salah satu contoh bakteri pemisah logam ini adalah
bakteri Thiobacillus ferooxidans yang digunakan untuk mengekstraksi
tembaga dari bijih tembaga. Bakteri ini tumbuh subur dalam suasana asam dan
tanpa zat organik.
Proses pemisahannya sebagai berikut:
Bijih logam tembaga berkualitas
rendah yang dikenal sebagai larutan peluluh, ditimbun. Disinilah banyak
ditemukan bakteri.
Kemudian, ke dalam larutan itu
ditambahkan larutan asam sulfat sehingga terjadi reaksi antara tembaga dan asam
sulfat membentuk tembaga sulfat (CuSO4). Setelah itu, logam besi
ditambahkan ke dalam larutan tersebut sehingga besi akan bereaksi dengan
tembaga sulfat untuk melepaskan tembaga tersebut.
Melalui proses tersebut diperoleh
tembaga murni yang telah terpisah dari bijihnya. Seluruh proses itu dibantu
oleh bakteri Thiobacillus ferrooxidans.
6. Penghasil Energi
Saat ini, persediaan bahan bakar
makin menipis. Oleh karena itu, para ahli berusaha mencari solusi untuk
menyelesaikan masalah energi melalui bioteknologi sehingga dapat diperoleh
energi yang aman dan tersedia secara lestari.
Salah satu energi yang dikembangkan
melalui bioteknologi saat ini adalah biogas. Biogas merupakan gas metana yang
diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak.
Kotoran ternak dicerna oleh
mikroorganisme menjadi gas metana yang kemudian dialirkan ke rumah-rumah
sebagai penghasil energi. Sedangkan, limbahnya dapat digunakan sebagai pupuk.
Cara pembuatannya adalah campuran
kotoran ternak dan air dimasukkan pada tangki pengumpul, kemudian diaduk.
Setelah rata, tangki pengumpul dimasukkan ke dalam tangki pencerna.
7.
Pengurai Limbah
Pengolahan limbah secara biologis
merupakan pengolahan limbah dengan menggunakan bakteri untuk mencerna limbah
tersebut. Pengolahan limbah dengan cara ini tidak membutuhkan biaya yang besar
dan lebih ramah lingkungan.
Limbah industri harus diolah
terlebih dahulu melalui Unit Pengolahan Limbah (UPL) sebelum dikeluarkan ke
lingkungan agar tidak terjadi pencemaran. Dalam UPL biologis, bakteri pencerna
dimasukkan ke dalam bak berisi limbah yang diberi aerator (alat
pemasok udara) untuk memasukkan oksigen yang berguna untuk pernapasan bakteri
secara aerobik. Limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan setelah air
dipisahkan dari endapan limbah yang tidak berbahaya.
1. Bioteknologi dalam produksi
pangan
1. Makanan Berbahan Susu
Prinsipnya adalah
memfermentasi susu menghasilkan asam laktat.
a. Keju
Mikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi rasa
dan tekstur
Keju.
b. Yoghurt
Mikroba: 1. Lactobacillusbulgaris adalah pemberi rasa dan aroma
2. Streptococcus thermophilus adalah menambah keasaman
c. Mentega
Mikroba: Leuconostoc cremoris
2. Makanan Non Susu
a. Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur "wine", rum), oleh ragi
b. Kecap, oleh Aspergillus oryzae
c. Nata de Coco, oleh Acetobacter
xilinum (Prinsipnya adalah pemecahan
amilum oleh
mikroba
menghasilkan gula, yang kemudian difermentasi )
d. Cuka, oleh Acetobacter aseti
2. Bioteknologi dalam perbanyakan
tanaman/ kultur jaringan
Sifat totipotensial tanaman, dapat diterapkan untuk kultur jaringan. Kultur
jaringan (sel) adalah mengkultur/membiakkan jaringan (sel) untuk memperoleh
individu baru.
Manfaat atau Keunggulannya :
1. Bibit (hasil) yang
didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yau~g singkat
2. Sifat identik dengan
induk
3. Dapat diperoleh
sifat-sifat yang dikehendaki
4. Metabolit sekunder tanaman
segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
3. Bioteknologi dalam Industri
a. Asam
Sitrat
mikroba : Aspergillus niger
bahan : tetes gula dan sirup
Fs. Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi
susu, dan antioksidan. Umumnya asam ini
banyak
terdapat pada jeruk.
b. Vitamin
- B1 oleh Assbya gossipii
- B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas
c. Enzim
1. Amilase digunakan dalam produksi sirup, kanji,
glukosa.
Glukosa
isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa.
Fruktosa
digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.
mikroba: Aspergillus
niger,Aspergillus oryzae dan Bacillus subtilis
2. Protease
- digunakan antara lain dalam produksi
roti, bir
- protease
proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan campuran deterjen untuk
menghilangkan noda protein
mikroba:
Aspergillus oryzae dan Bacillus subtilis
3. Lipase
Antara lain dalam produksi susu dan
keju Þ untak meningkatkan cita rasa.
mikroba: Aspergillus niger dan
Rhizopus spp
d. Asam Amino
- asam glutamat Þ bahan utama MSG
(Monosodium Glutamat)
- Lisin Þ asam amino esensial,
dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak.
(Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum)
4. Bioteknologi dalam rekayasa
genetik
Vektor, berupa
plasmid bakteri atau viral ADN virus.
Bakteri, berperan dalam perbanyakan
plasmid melalui perbanyakan bakteri.
*
Enzim, terdiri dari enzim RESTRIKSI (pemotong plasmid/ADN) dan enzim LIGASE
(penyambung ptongan-potongan ADN)
a..Antibodi
Monoklonal
adalah antibodi sejenis yang
diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh
sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel
mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti
bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan
b.Terapi Gen
Adalah pengobatan penyakit atau
kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal
c. Antibiotik
Dipelopori oleh Alexander Fleming
dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum.
- Penicillium chrysogenum Þ
memperbaiki penisilin yang sudah ada. Dilakukan dengan mutasi secara iradiasi
ultra violet dan sinar X.
- Cephalospuriu..Þ penisilin
N.
- CephalosporiuN..Þ
sefalospurin C.
- Streptomyces .Þ
streptomisin, untuk pengobatan TBC
d. Interferon
Adalah antibodi terhadap virus.
Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam,
tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena
itu dilakukan rekayasa genetika.
e. Vaksin
Contoh: Vaksin Hepatitis B dan
malaria. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau
pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi
gen.
Thichacillus ferrooxidan berperan
memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga didapat logam berkualitas
tinggi. Sebagai contoh pada tembaga (Cu).
aktivitas
Reaksi: CuFeS2 + 2 Fe2(SO4)3 + 2 H2O
+ 3 O2 ———————————> CuSO4 + 5 FeSO4 + 2 H2SO4 + Energi
aktivitas
CuSO4 + 2 Fe+ + H2SO4 + Energi
———————————> 2 FeSO4 + Cu2+ + 2 H+
Thiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof
7. Bioteknologi dalam penyelesaian
masalah pencemaran
a. Pencemaran oleh minyak.
Strain-strain Pseudomorms Þ
mengkonsumsi hidrokarbon. Rekayasa genetik membentuk bakteri super yang
mengandung empat jenis plasmid pembawa gen untuk konsumsi hidrokarbon.
b.Limbah organik dapat diuraikan oleh bakteri aerob atau
anaerob.
8. Bioteknologi dalam pemberantasan
hama
Dalam
membatasi pemakaian pestisida, dilakukan upaya pemberantasan hama secara
biologi antara lain penggunaan musuh alami dan menciptakan tanaman resisten
hama.
a. Bacillus thuringiensis menghasilkan bioinsektisida
yang toksin terhadap larva serangga.
-Transplantasi gen penghasil toksin pada tanaman menghasilkan ..tanaman yang
bersifat resisten hama serangga.
- Kristal (racun Bt) diolah menjadi bentuk yang dapat disemprotkan ..ke
tanaman. Racun akan merusak saluran pencernaan serangga.
b. Baculovirus sp.
Virus disemprotkan ke tanaman. Bila termakan, serangga akan mati dengan
sebelumnya, menyebarkan virus melalui perkawinan.
Dengan
perkembangan bioteknologi, akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif
bagi makhluk hidup, yang mencakup semua bidang. Adapun dampak positif dan
negative antara lain yakni :
Dampak positif bioteknologi
Beberapa dampak positiF, akibat
baik, hal-hal yang menguntungkan dari perkembangan bioteknologi hingga saat
ini, antara lain :
- meningkatnya sifat resistensi
tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman transgenik
kebal hama
- meningkatnya produk-produk (
baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan, peternakan maupun
perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
- meningkatnya nilai tambah bahan
makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu menjadi
yoghurt, mentega, keju.
- membantu proses pemurnian logam
dari bijihnya pada pertambangan logam ( biohidrometalurgi )
- membantu manusia mengatasi
masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti : bacteri pemakan plastik
dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik biodegradable,
- membantu manusia mengatasi
masalah sumber daya energi. Misalnya : bioethanol, biogas
- membantu dunia kedokteran dan
medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya : penyakit kelainan
genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal,
vaksin.
- mengatasi masalah pelestarian
species langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus,
hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan
- dan lain sebagainya.
Dibalik keuntungan dan manfaat yang
disumbangkan bioteknologi pada manusia, perlu kiranya manusia memperhatikan
berbagai dampak negative akibatburuk yang ditimbulkan oleh perkembangan
bioteknologi.
Dampak negatif bioteknologi
Akibat-akibat buruk yang bisa ditimbulkan oleh perkembangan bioteknologi ini, antara lain :
- munculnya pencemaran biologis,
berupa penyebaran organisme transgenik yang tak terkendali
- gangguan keseimbangan ekosistem
akibat perubahan dinamika populasi
- kerusakan tatanan sosial
masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali
- tersingkirnya berbagai plasma
nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak" oleh
kehadiran flora dan fauna transgenik.
- menimbulkan pertentangan
berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan tokoh-tokoh
kemanusiaan dan agama
- timbulnya reaksi alergi pada
manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik
- munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan tanaman / hewan transgenic
Ringkasan
- Bioteknologi adalah ilmu terapan yang mempelajari prinsip-prinsip
biologi yang digunakan oleh manusia untuk tujuan tertentu.
- Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang
menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu
senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum
menggunakan enzim.
- Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang
memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi manusia dengan menggunakan prinsip rekayasa genetika dan
rekayasa biokimia.
- Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen
tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara
genetik.
- Contoh penerapan rekayasa biokimia adalah penggunaan
tangki reaktor untuk pertumbuhan mikroorganisme untuk proses biologis
tertentu supaya tidak terkontaminasi mikroorganisme lain.
- Peranan mikroorganisme dalam pengembangan bioteknologi
di berbagai bidang kehidupan adalah penghasil makanan atau minuman,
penghasil PST (protein sel tunggal), penghasil zat-zat organik, penghasil
obat, pemisah logam dari bijihnya, penghasil energi, dan pengurai limbah.
- Bioteknologi dapat digunakan untuk mengembangkan
produk-produk peternakan, seperti vaksin dan antibodi.
- Kultur jaringan dikembangkan untuk memperoleh individu
baru dalam jumlah yang banyak.
- Teknik rekombinasi gen dan kultur sel dikembangkan
untuk memperoleh tanaman yang berkualitas.
- Hidroponik adalah cara menanam tanaman dalam media
selain tanah.
- Aeroponik adalah teknik penanaman sayuran dengan
menggunakan styrofoam yang berlubang-lubang sehingga akar tanaman
menjuntai ke bawah.
- Bioteknologi di bidang kedokteran dimanfaatkan untuk
membuat antibodi monoklonal, terapi gen manusia, dan pembuatan obat dan
vaksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar